GEISHA tengah jadi primadona. Jangan sampai tertukar. Geisha yang dimaksud adalah kopi, bukan perempuan Jepang berbedak putih tebal.
Beberapa tahun terakhir pamor Geisha naik. Meski mahal, cita rasanya yang khas membuatnya tetap dicari coffee lovers. Ada banyak cerita dibalik kelahiran Geisha. Sudah tahu?
1. Nama aslinya Gesha
Ternyata nama asli kopi Geisha adalah Gesha. Nama ini mengacu pada daerah asalnya: Gesha, distrik kota di bagian barat Etiopia. Geisha bisa menyebar ke berbagai negara setelah dibawa imigran dan saudagar kopi. Seiring penyebaran kopi ke negara lain, banyak orang yang salah menyebut nama Gesha dengan Geisha. Hingga akhirnya nama Geisha lebih dikenal ketimbang Gesha.
2. Hacienda la Esmeralda
Dari Etiopia, kopi Geisha dibawa ke Panama, negara yang terletak di Amerika Tengah. Di negara ini Gesha dikembangbiakkan. Hacienda la Esmeralda adalah nama perkebunan di Panama yang terkenal sebagai penghasil kopi Geisha. Perkebunan ini dirintis Rudolph A Peterson, Presiden Bank of America, sebagai tempat menghabiskan masa pensiun.
3. Ciri khas
Layaknya varian kopi lain, Geisha memiliki cita rasa khas. Saat disajikan, Geisha akan mengeluarkan aroma bunga. Kadang disertai pula aroma blueberry, mangga, pepaya dan jeruk Mandarin dengan after taste seperti jeruk bergamot. Tingkat keasamannya lembut. Cita rasa dan after taste ini lah yang membuatnya disukai orang.
4. Ditanam di tempat mahal
Geisha merupakan kopi termahal di dunia. Untuk 340 gram kopi Geisha, coffee lovers perlu merogoh kocek Rp 1,5 juta. Ada beberapa faktor yang menjadikan kopi ini mahal. Pertama, permintaannya sedang tinggi. Kedua, mungkin Anda tidak menyangka.
Perkebunan kopi Geisha yang terkenal justru berada di Panama, bukan Etiopia, sehingga banyak orang yang berburu kopi ini di sana. Padahal, harga tanah perkebunan Geisha di Panama mahal. Begitu pula dengan upah buruh yang menanam dan memetik kopinya. Jadi tak usah heran kalau harga Geisha jadi melambung tinggi.
Fakta-fakta itu pernah kah terlintas di pikiran Anda? (*)