BUDHA Sutedja roaster asal Indonesia yang tinggal di Swedia mengungkapkan bahwa semua orang bisa menjadi roaster.
Sebelum menekuni profesi sebagai roaster, Budha sempat menjadi DJ. Keterlibatannya di dunia kopi bukan karena sengaja saja. Melainkan karena kesukaannya pada kopi. Selama berada di Swedia, pria berdarah campuran Bali-Sunda ini jarang menemukan kopi yang enak menurut rasa di lidahnya.
Berangkat dari pencarian kopi yang enak, kemudian Budha menjadi barista. Namun tak berapa lama kemudian ia sudah menyukai bidang lainnya yakni roasting alias mengolah biji kopi.
"Profesi jadi roaster didasari keinginan untuk mencari rasa kopi yang pas dan enak di minum. Karena kadang saya minum kopi tidak enak dirasa. Sebelum jadi roaster juga, saya professional barista," ungkap Budha yang kelahiran Bandung.
BACA: Budha Sutedja, Setiap Hari Menghadapi Juri Kopi
Menekuni profesi sebagai roaster bagi pria yang menyukai nasi pecel ini, tidaklah sulit. Semuanya harus berawal dari kemauan dan tidak boleh setengah-setengah. Yang terpenting adalah kemauan untuk belajar terus dan mengasah kemampuan dalam bidang yang ditekuni.
"Menurut saya tidak begitu sulit juga sih. Asal ada kemauan! Kemudian yang harus disiapkan ilmu pengetahuan tentang roasting kopi. Itu bisa didapatkan dari media dan kursus," ungkap penghobi surfing.
Tentunya setelah itu peralatan penunjang profesi tak boleh ditinggalkan. Menurutnya peralatan yang harus dimiliki oleh roaster adalah mesin roasting dan schreen buat biji kopi.
Sudah cukupkah hanya sampai disitu? Ternyata tidak! Budha menyebutkan bahwa selaon pengetahuan tentang roasting, harus memahami wawasan tentang kopi itu sendiri. Sebab ini akan berhubungan dengan hasil roastingnya.
"Seorang roaster harus mengetahui wawasan tentang kopi. Semakin tahu, semakin memudahkan untuk mengolah kopi di proses roasting," tegas pria bernama lengkap Nyoman Budha Sutedja.
Sebagai orang berdarah Indonesia, agaknya tak mudah melepaskan keterikatan akarnya itu. Dalam memilih biji kopi, ia selalu mencari biji kopi Indonesia. Baginya biji kopi Indonesia adalah yang terbaik.
"Biji kopi Indonesia menurut saya sudah hampir dari dulu bagus world class. Keunikan cita rasa kopi Indonesia memang sangat unik," jelas Budha.
Meskipun demikian Budha tidak langsung memberli biji kopi tanpa kriteria-kriteria yang ada. Ia akan memeriksa biji kopi sample yang dikirimkan oleh petani kopi. Kemudian ia akan melihat warna dari kopi yang dikirimkan padanya.
"Ada beberapa yang harus dilihat untuk mendapatkan biji kopi yang baik. Seperti aroma atau bau kopinya waktu masih mentah. Termasuk pula kandungan air pada kopi yang mentah," ungkapnya.
Pria yang merindukan sinar matahari Indonesia ini, membeli kopinya langsung dari petani. Tidak mudah menemukan pemasok biji kopi pada awal usahanya. Namun saat ini ia sudah banyak menjalin hubungan dengan para petani.
"Sebagian saya beli langsung dari petaninya dan kita sudah menjalin hubungan yang sudah lama. Jadi saya tahu karakter kopinya. Semaksimal mungkin saya ada kontak sama petani kopinya.. Lalu sebagian lagi saya beli dari teman sesama roaster atau kita patungan belinya," kata Budha.
Namun ia menegaskan bahwa biji kopi darimana pun bagus. Hanya saja dari sisi petaninya yang harus diperahtikan. Seperti pengolahan dari tanah, pohon dan proses bijinya sebelum diroaster dilakukan sebaik-baiknya. (psr)