MerahPutih.com - Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Lebak, Banten, mengembangkan perkebunan kopi arabika seluas 50 hektare bantuan dari Kementerian Pertanian.
"Pengembangan kopi arabika seluas 50 hektare tahun 2018 di Kecamatan Muncang dan Sobang," kata Kepala Distanbun Kabupaten Lebak Dede Supriatna di Lebak, Senin (12/3), dilansir Antara.
Pengembangan kopi tersebut karena permintaan pasar cenderung meningkat sehingga dapat menyumbangkan pendapatan ekonomi petani.
Produksi kopi di Kabupaten Lebak sekitar 520 ton/tahun dengan luas tanam 1.860 hektare.
Pemerintah mengembangkan tanaman kopi arabika karena memiliki nilai ekonomi tinggi di pasaran domestik maupun mancanegara.
Keunggulan tanaman kopi arabika (cofea arabica) sangat diminati masyarakat juga jauh lebih baik dibandingkan kopi robusta.
Selain itu juga biji kopi arabika ditingkat penampung Rp 20.000 sampai Rp 22.000/kg.
Pengembangan perkebunan kopi robusta sangat menjanjikan pertumbuhan ekonomi masyarakat.
"Kami mengembangkan tanaman kopi seluas 50 hetare dengan sistem klaster atau kawasan," katanya menjelaskan.
Menurut dia, saat ini petani mengembangkan tanaman kopi terspot-spot dan bukan di kawasan sehingga produksinya relatif kecil.
Untuk itu, pihaknya mendorong petani mengembangkan tanaman kopi dengan sistem klaster.
Selama ini, perkebunan kopi arabika yang dikembangkan petani hanya dijadikan usaha sampingan dan belum mengarah ke arah bisnis.
Pemerintah daerah setiap tahun memberikan bantuan benih kepada kelompok tani agar ke depan kopi menjadikan andalan usaha petani.
"Kami mendorong petani terus memperluas tanaman perkebunan kopi karena tiga tahun sudah bisa dipanen," katanya.
Sementara itu, sejumlah petani di Kecamatan Muncang Kabupaten Lebak mengaku mereka menyambut positif program pengembangan perkebunan kopi arabika karena bisa menjanjikan pendapatan ekonomi.
Perkebunan kopi cukup membantu pendapatan keluarga karena harganya cukup lumayan.
Bahkan, panen kopi tahun lalu bisa menghasilkan pendapatan Rp25 juta dari tanam seluas satu hektare. (*)
"Kami mengembangkan tanaman kopi arabika diintegrasikan dengan tanaman lainnya," kata Surya (50), seorang petani Muncang Kabupaten Lebak. (*)